Hal-hal yang dibicarakannya adalah :
a.
Tuhan
Al
faribi terlebih dahulu membagi wujud yang ada pada hakikat Tuhan dan
sifat-sifat-Nya
1)
wujud yang mumkin atau wujud yang nyata karena
lainnya (wajib ligharbi) seperti wujud cahaya yang tidak akan ada, kalau tidak
ada matahari.
2)
Wujud yang nyata dengan sendirinya (wajib al
wujud lidzatih). Wujud adalah wujud yang tabiatnya itu sendiri menghendaki
wujud-Nya)
b.
Hakekat Tuhan
Allah
adalah wujud yang sempurna dan ada tanpa suatu sebab, karena kalau ada sebab
bagi-Nya berarti ia tidak sempurna, sebab bergantung kepadanya, ia adalah wujud
yang paling mulia dan yang paling dahulu adanya. Oleh karena itu, tuhan adalah
zat yang azali (tanpa permulaan) yang selalu ada zat-Nya itu sendiri sudah
cukup menjadi sebab bagi keabadian wujud-Nya. Wujud-Nya tidak berarti terdiri
dari Hule (matter, benda dan shurroh). Yaitu dua bagian yang terdapat pada
makhluk, kalau itu terjadi dari kedua perkara tersebut, tentunya akan terdapat
susunan (bagian-bagian pada zat-Nya)
c.
Sifat-sifat tuhan
Sifat
Tuhan tidak berbeda dari Zat-Nya, karena tuhan adalah tungal. Juga zat tuhan
menjadi objek pemikiran tuhan sendiri (ma’qul) karena yang menghalang-halangi
sesuatu untuk menjadi objek pemikiran ialah benda itu pula. Tuhan juga adalah
zat yang Maha Mengetahui (‘alim) tanpa memerlukan sesuatu yang lain untuk dapat
mengetahui.
Tuhan
sangat puas terhadap keagungan dan kesempurnaan zat-Nya. Oleh karena itu ia
mencintai dan merindukan zat-Nya sendiri dengan demikian, tuhan itu adalah zat
yang merindukan dan yang dirindukan pula (al-‘asyiq dan al-ma’syuq)
Teori al
Farabi yang menyatakan bahwa tuhan tidak mengetahui alam dan tidak
memikirkannya pula. Yakni tidak menjadikan alam sebagai objek pemikiran-Nya,
diambil dari Aristoteles. Pendapat tersebut didasarkan atas anggapan bahwa alam
terlalu rendah tingkatannya untuk dijadikan objek pemikiran Tuhan, zat yang
Maha Sempurna dan Maha Agung. Jadi pemikiran Tuhan terhadap alam ini tidak
langsung. Melainkan cukup melalui zat-Nya, yakni dalam kedudukan-Nya sebagai
sebab adanya alam beserta segala perstiwanya. Pendapat al Farabi itu menjadi
dasar Ibnu Rusyd yang berpengaruh luas di kalangan dunia piker islam (A.
Hanafi, 1991 : 91-92).
Sumber: http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/01/tokoh-tokohfilsafat-islam-mata-kuliah.html
Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
BalasHapus